HAK- HAK ORANG TUA DALAM ISLAM


Islam telah memberi hak-hak kepada orang tua sebagaimana disebutkan dalam Al Quran : “Dan kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu” [QS. Luqman 31:14] “Dan ingatlah ketika kami mengambil janji dari Bani Israil, ”’Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Dan bertutur katalah yang baik kepada manusia, laksanakanlah shalat dan tunaikanlah zakat.”’ Tetapi kemudian kamu berpaling (mengingkari) kecuali sebagian kecil dari kamu, dan kamu (masih menjadi) pembangkang.” [QS. Al Baqarah 2:83]

AJARAN NABI MUHAMMAD SAW TENTANG ORANG TUA

Dalam satu Hadist Rasulullah SAW bersabda “Ketika tiga orang sedang berjalan-jalan, tiba tiba turunlah hujan. Maka mereka berteduh disebuah goa di gunung. Sebuah batu besar tiba-tiba menggelinding dan menutup pintu goa. Sebagian dari mereka berkata kepada sebagian yang lain, “Lihatlah amal shalih yang telah kamu kerjakan karena Allah, lalu berdoalah kepada Allah dengannya. Semoga Allah memberi kemudahan. Salah seorang dari mereka berkata, “Ya Allah, sesungguhnya aku mempunyai dua orang tua yang telah berusia lanjut, istri dan beberapa anak yang masih kecil. Aku yang mengembala untuk mereka. Jika aku pulang di sore hari, aku memerah susu, lalu memberi minum kepada kedua orang tuaku terlebih dahulu sebelum anak-anakku. Suatu hari aku mengembala cukup jauh dari desa, aku tidak pulang kecuali hari telah sore, dan aku mendapati mereka berdua telah tidur. Aku memerah susu seperti biasa. Aku membawa bejana susu kepada keduanya dan berdiri menunggu diatas kepala mereka berdua. Aku tidak ingin membangunkan keduanya dari tidur dan aku tidak ingin memberi minum anak-anakku sebelum keduanya minum. Sementara anak-anak menangis kelaparan dibawah kakiku. Keadaan ini berlanjut sampai terbit fajar. Ya Allah, jika engkau mengetahui bahwa aku melakukan itu hanya demi mencari ridho-Mu, maka bukalah pintu goa ini sehingga

kami bisa melihat langit. Lalu batu itupun bergeser sedikit. Lalu yang kedua berkata, “Ya Allah, sesungguhnya aku mempunyai sepupu perempuan, dan aku sangat mencintainya seperti laki-laki yang mencintai perempuan. Aku meminta dirinya, tetapi dia menolak sampai aku bisa memberinya seratus dinar. Aku bekerja keras hingga aku berhasil mengumpulkan seratus dinar. Aku menyerahkan kepadanya. Manakala aku telah duduk diantara kedua kakinya, dia berkata kepadaku, ”’Takutlah kepada Allah dan janganlah membuka cincin (menyentuhnya) kecuali dengan haknya (melalui pernikahan)”’, maka akupun bangun dan meninggalkannya. Ya Allah, jika engkau mengetahui bahwa aku melakukan itu semata-mata hanya untuk mencari ridho-Mu maka bukakanlah pintu goa ini.” Maka pintu goa itupun terbuka agak lebar. Kemudian yang ketiga berkata, “Ya Allah, sesungguhnya aku mempunyai pekerja dengan imbalan satu faraq besarnya. Dan ketika dia selesai menunaikan pekerjaannya dan aku akan memberikan haknya, dia menolaknya. Lalu akupun menanamnya sampai aku mengumpulkan beberapa sapi sekaligus pengembalanya darinya. Setelah beberapa waktu laki-laki itu kemudian datang kembali dan meminta upahnya. Lalu aku berkata kepadanya, pergilah kepada sapi-sapi itu berikut pengembalanya, ambillah. Dia menjawab, ”’Janganlah mengolok-olokku, bertakwalah kepada Allah”’. Aku berkata kepadanya bahwa aku tidak mengolok-oloknya. Lalu dia pun mengambilnya dan pergi. Ya Allah jika engkau mengetahui apa yang telah kulakukan tersebut hanya semata-mata untuk mendapat ridho-Mu, maka bukakanlah pintu ini”. Lalu batu yang menutupi mulut goa itupun terbuka lebar dan mereka dapat keluar. [HR Bukhari 3: 418]

AMAL APAKAH YANG PALING UTAMA DI SISI ALLAH SWT?

Abdullah bin Mas’ud r.a berkata : Aku bertanya kepada Rasulullah SAW, “amal apakah yang paling utama?, Rasulullah SAW menjawab, “Shalat pada waktunya (dalam riwayat lain juga dikatakan shalat di awal waktu)”, aku bertanya lagi, “Kemudian apa?”, Rasulullah SAW menjawab, “Berbakti kepada kedua orang tua”. Aku bertanya lagi, “Kemudian apa?”, Rasulullah SAW menjawab, “Jihad di jalan Allah”’. [HR Bukhari 1:505]

DOSA BESAR

Rasulullah SAW pernah ditanya tentang dosa-dosa besar, dan beliau menjawab, dosa-dosa besar itu adalah : 1. Mempersekutukan Allah (syirik). 2. Durhaka kepada kedua orang tua. 3. Membunuh seseorang (yang Allah haramkan untuk dibunuh). 4. Dan memberi kesaksian palsu. [HR. Bukhari 3:821] Rasulullah SAW bersabda, “Maukah aku beritahu kalian tentang dosa besar yang paling besar? Para Sahabat berkata, “ Ya Rasulullah!” Rasulullah SAW kemudian menjawab, “Yakni menyekutukan Allah dan durhaka kepada kedua orang tua.” [HR. Bukhari 8:290]. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya diantara sebesar-besar dosa besar ialah seseorang yang melaknat orang tuanya. Kemudian para sahabat merasa heran dan bertanya, “Bagaimana bisa jadi seseorang melaknat kedua orang tuanya?”, maka Nabi menjawab, “Yaitu dia mencaci ayah orang lain kemudian orang tersebut balas mencaci ayahnya, dan ia mencaci ibu orang lain, kemudian orang tersebut mencaci ibunya.” [HR. Bukhari 8:4]

TIDAK ADA SURGA UNTUKNYA

Rasulullah SAW bersabda, “Sungguh kasihan, sungguh kasihan, sungguh kasihan.” salah seorang Sahabat bertanya, “Siapa yang kasihan wahai Rasulullah?”, Beliau menjawab, “Orang yang sempat berjumpa dengan orang tuanya, kedua-duanya, atau salah seorang diantara keduanya, saat umur mereka sudah menua namun tidak bisa membuatnya masuk surga.” [HR. Muslim : 1160] Rasulullah SAW bersabda, “Tidak akan masuk surga orang yang menyebut-nyebut kebaikannya, orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya dan orang yang kecanduan khamr” [HR. Bukhari Muslim]

JIKA ORANG TUA MEMINTA

Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah SAW, “Ya Rasulullah, hak-hak apa yang bisa diminta oleh orang tua dari anaknya?” Beliau menjawab, “Mereka adalah surga dan nerakamu” [1277]. Rasulullah SAW memerintahkanku untuk melakukan 10 hal : 1. Janganlah menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun meskipun kamu akan dibunuh karenanya. 2. Janganlah durhaka kepada kedua orang tua meskipun mereka memintamu untuk meninggalkan keluargamu dan harta bendamu…. [HR. Tarmizi 14].

SETELAH MEREKA MENINGGAL DUNIA

Ketika kami sedang duduk-duduk dengan Rasulullah SAW, tiba-tiba datanglah seorang laki-laki dari kalangan Bani Salamah bertanya, “Wahai Rasulullah SAW, apakah masih tersisa bakti kepada kedua orang tuaku setelah mereka meninggal dunia?”, Rasulullah SAW menjawab,”Ya, bacakanlah rahmat bagi mereka, mohonlah ampun untuk mereka, tunaikan perjanjian mereka, peliharalah silaturahmi yang biasa mereka pelihara semasa hidup dan juga hormati teman-teman mereka.” [Abu Dawud 2440]

HANYA SATU KONDISI DIMANA KAMU TIDAK BOLEH MENAATI MEREKA

“Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempuyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau menaati keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku. Kemudian hanya kepada-Ku tempat kembalimu, maka akan Aku beri tahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” [QS. Luqman : 15] “Dan Kami wajibkan kepada manusia agar (berbuat) kebaikan kepada kedua orang tuanya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau patuhi keduanya. Hanya kepada-Ku tempat kembalimu, dan akan aku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. [QS. Al ‘Ankabut : 8].

Leave a comment